Gulma pada Budidaya Tanaman Kopi

Gulma adalah tumbuhan yang mengganggu pertumbuhan tanaman lain yang dibudidayakan. Hal ini dikarenakan pertumbuhan gulma lebih cepat dibandingkan dengan tanaman pokok sehingga bersaing dalam penyerapan unsur hara dan air.  Selain itu gulma juga mengeluarkan zat yang dapat meracuni tanamandan sebagai inang hama tanaman kopi. Gulma yang tumbuh pada areal tanaman kopi dapat mengakibatkan daun tanaman kopi menguning, tanaman kerdil atau kurus, cabang-cabang plagiotrop mati, buah berukuran kecil, produksi rendah, tanaman kopi kekeringan pada musim kemarau, atau tanaman akan menunjukkan gejala defisiensi unsur hara.

Gulma pada Budidaya Tanaman Kopi

Gulma Tanaman Kopi

Jenis gulma yang tumbuh dan merugikan pada budidaya tanaman kopi antara lain alang-alang (Imperata cylindrica), teki (Cyperus rotundus), Cynodon dactylon, Salvia sp. (beracun), Digitaria (beracun), belimbing-belimbingan (Oxalis spp.), dan Mocania cordata. Pengendalian gulma pada pertanaman kopi tersebut dapat dilakukan sebagai berikut:

1.  Setelah pembukaan lahan
Lahan yang baru dibuka, dan tidak segera ditanami akan ditumbuhi gulma.  Untuk mencegah tumbuhnya gulma, lahan tersebut ditanami tanaman penutup tanah.  Bila gulma alang-alang masih tumbuh sebaiknya dikendalikan dengan herbisida misalnya menggunakan Roundup dengan dosis sesuai anjuran.

2.  Di pembibitan
Bedengan pembibitan harus dibersihkan dari gulma dengan melakukan penyiangan tiga minggu sekali.  Penyiangan di pembibitan dilakukan dengan cara mencabut gulma dengan tangan.  Pemakaian cangkul atau alat lain dapat merusak perakaran bibit kopi.

3.  Di pertanaman.
Pertanaman kopi dianjurkan selalu bersih dari gulma terutama sekitar daerah perakaran (piringan tanaman).  Pengendalian gulma di luar perakaran bisa dilakukan dengan menanam tanaman penutup tanah (legum cover crop).  Bila gulma masih tetap tumbuh, bisa disiang dengan cangkul atau disemprot dengan herbisida.

Gulma pada Budidaya Tanaman Kopi

Pengendalian gulma di daerah perakaran dilakukan dengan cara memberikan mulsa.  Bila gulma tetap tumbuh, gulma disiang dengan tangan atau koret.  Penyiangan dengan cangkul pada daerah perakaran tidak dianjurkan karena akan merusak akar tanaman kopi.  Pada tanaman kopi muda, penyiangan dilakukan 3-4 minggu sekali, sedangkan jika pada tanaman dewasa, penyiangan disesuaikan dengan pertumbuhan gulma.  Mulsa disebar di daerah perakaran setebal 15 cm.  Penumpukan mulsa jangan terlalu dekat dengan batang karena bisa membuat batang terlalu lembab dan mudah terserang jamur.

Nah, itulah sedikit pembahasan tentang gulma pada budidaya tanaman kopi. Gulma merupakan salah satu organisme pengganggu tanaman selain hama dan penyakit. Untuk memahami hama apa saja yang menyerang pada tanaman kopi, Anda dapat membaca artikel kami yang berjudul hama pada budidaya tanaman kopi.