Penyakit pada Budidaya Tanaman Kopi [Bagian 2]

Melanjutkan prosting sebelumnya mengenai penyakit pada budidaya tanaman kopi [Bagian 1] yang membahas tentang penyakit karat daun, bercak daun cercospora, penyakit jamur upas, kali ini pembahasan akan menyinggung empat jenis penyakit tanaman kopi lainnya yaitu penyakit akar hitam dan akar coklat, penyakit mati ujung, penyakit embun jelaga, dan penyakit bercak hitam.

Penyakit pada Budidaya Tanaman Kopi [Bagian 2]

Penyakit pada Budidaya Tanaman Kopi

4.  Penyakit Mati Ujung

Penyakit mati ujung disebabkan oleh cendawan Rhizoctonia sp. Pada budidaya tanaman kopi, penyakit yang menyerang ranting ini dapat menurunkan produktivitas hingga 40%.  Gejala yang dapat ditemukan diantaranya daun pada ranting yang terserang menguning dan gugur, lalu ranting mati mulai dari bagian ujung. Pengendalian penyakit mati ujung dilakukan dengan memangkas ranting yang menunjukkan gejala serangan penyakit hingga bagian yang masih sehat, kemudian membakar atau mengubur hasil pangkasan tersebut, serta menyemprot tanaman yang belum atau sudah terserang, menggunakan fungisida.

5. Penyakit Akar Hitam dan Akar Coklat Kopi

Penyakit akar hitam dan akar coklat disebabkan oleh cendawan Rosellina bunodes dan Rasellina arcuata. Gejala serangan penyakit akar hitam adalah tanaman tampak kurang sehat, daun menguning, layu, dan menggantung, kemudian daun berguguran dan akhirnya tanaman mati.  Pada tanaman yang mati bila dibongkar di dekat leher akar akan terlihat adanya benang cendawan berwarna hitam, kulit akar membusuk dan pada pangkal leher akar membentuk kalus. Sedangkan gejala serangan penyakit akar coklat adalah mirip penyakit akar hitam.  Bedanya, tanaman yang terserang penyakit ini bila dibongkar akan terlihat adanya kerak tanah tebal di sekeliling akar dan sukar dibongkar.  Pada kerak tersebut ditemukan miselium berwarna coklat.  Bila kerak dilepas secara perlahan, akan ditemukan selaput tipis seperti beludru berwarna coklat yang menyelimuti kulit akar yang membusuk 

Pengendalian penyakit akar hitam dan akar coklat dapat dilakukan dengan cara membongkar pohon kopi hingga akarnya yang menunjukkan gejala serangan, kemudian disingkirkan dan dibakar, memeriksa kemungkinan ikut terserangnya pohon kopi yang berdampingan dengan pohon yang sakit, memberi tepung belerang sebanyak 200 g pada lubang bekas bongkaran yang dimasukkan ke dalam tanah, kemudian diaduk.  Lubang tersebut tidak boleh ditanami kopi sampai satu tahun ke depan, memperbaiki drainase tanah sehingga air tidak menggenang, serta mengisolasi tanaman yang terserang. Caranya membuat parit sedalam 1 m mengelilingi daerah tanaman yang terserang.

Penyakit pada Budidaya Tanaman Kopi [Bagian 2]

6.  Penyakit Embun Jelaga

Penyakit embun jelaga disebabkan oleh cendawan Root-down. Bagian tanaman yang terserang adalah daun.  Cendawan ini menyerang tanaman yang banyak dikerumuni kutu dompolan atau kutu hijau.  Daun kopi yang terserang kemudian tertutup lapisan berwarna hitam seperti jelaga, sehingga menghalangi fotosintesis dan meningkatkan suhu daun. Daun yang terserang penyakit embun jelaga dilap dengan kain bersih sampai warna hitamnya hilang.

7. Penyakit Bercak Hitam pada Buah

Penyakit bercak hitam pada buah disebabkan oleh cendawan Cephaleuros coffea. Penyakit ini menyerang buah.  Pada kulit buah yang belum matang timbul bercak-bercak hitam, lalu bercak melebar hingga seluruh kulit buah mengering dan berwarna hitam.  Kemudian pada bercak tersebut tumbuh rambut-rambut halus yang ujungnya terdapat butiran spora berwarna merah. Buah kopi yang terserang biasanya langsung diafkir saat proses pembuatan kopi luwak. Pengendalian penyakit bercak hitam pada buah kopi dapat dilakukan dengan menyemprotkan fungisida pada buah kopi masih muda dan waktu panennya masih lama serta memetik dan membakar buah yang terserang penyakit.

Demikianlah pembahasan mengenai penyakit pada budidaya tanaman kopi. Untuk lebih memahami organisme penggangu tanaman kopi lainnya Anda dapat membaca artikel kami yang membahas gulma dan hama pada budidaya tanaman kopi.