Kopi Kotoran Manusia
Menyadari bahwa kopi yang keluar dari sistem pencernaan hewan nyatanya sangat diterima di pasar kopi dunia dengan harga yang mahalnya menggila, seorang berkebangsaan Inggris bernama Robert Steve Arnold kemudian terinspirasi untuk membuat kopi yang berasal dari kotoran manusia. Steve –begitu ia dipanggil- yang telah menikah dengan seorang muli (gadis) Liwa, Lampung Barat kini hari-harinya disibukan dengan buah-buah kopi matang yang ia peroleh dari kebun mertuanya. Ia mengunyah dan menelan buah-buah kopi tersebut setiap siang dan sore hari menjelang. Sengaja ia lakukan itu agar biji kopi segar tadi terfermentasi dalam lambung dan ususnya sama seperti pada proses pembuatan kopi luwak. Untuk satu hari, Steve sedikitnya mampu menelan hingga 1,5 kg buah kopi segar.Pada pagi keesokan harinya Steve biasanya buang air besar dibelakang rumahnya. Ia mengaku ketika buang air besar adalah saat-saat tersulit dalam hari-harinya karena harus mengeluarkan biji-biji kopi keras yang tidak dapat tercerna oleh lambungnya. Biji kopi yang terikut pada kotoran yang sudah dikeluarkan oleh Steve kemudian dipilihi dan diambili olehnya untuk kemudian dibersihkan menggunakan air bersih.
Setelah benar-benar bersih, istri Steve langsung menjemur biji-biji tersebut dihalaman depan rumah selama beberapa hari sebelum kemudian diroasting dan ditumbuk menjadi kopi bubuk.
Kopi kotoran Steve selama ini masih miskin peminat. Mungkin karena proses pembuatannya yang menjijikan membuat orang-orang merasa muak dan mual jika harus meminumnya meski hanya seteguk. Namun, meski begitu beberapa orang yang pernah mencicipi kopi kotoran manusia ala Steve ini mengaku jika kopi tersebut memiliki citarasa yang sempurna. Seorang diantara mereka mengatakan kopi Steve rasanya khas dan mewah, meski dari sisi aroma kopi karya Steve ini tidak terlalu kuat.
Meski miskin peminat di tanah air, kopi Steve saat ini mulai banyak dipesan oleh orang asing melalui toko onlinenya yang beralamat di www.kopiSteve.com. Kopi manusia ala Steve ini per kilogramnya dijual seharga US$ 120 atau setara Rp. 1.300.000,- nyaris menyamai harga kopi luwak.
Meski Steve masih tetap bertahan dengan kelakuannya itu, nampaknya dalam waktu dekat ini ia akan segera mengakhiri pembuatan kopi kotoran manusia yang ia geluti. Dokter menyarankan hal itu karena khawatir dengan keadaan lambung Steve yang telah mengalami pengikisan dinding. Ironis memang.