Hama pada Budidaya Tanaman Kopi [Bagian 2]

Melanjutkan pembahasan pada posting sebelumnya yang membahas hama penggerek buah, nematoda parasit, dan hama penggerek batang, kali ini akan dibahas 3 hama pada budidaya tanaman kopi yang berasal dari keluraga kutu-kutuan. Hama-hama tersebut antara lain kutu dompolan, kutu lamtoro, dan kutu hijau.

Hama pada Budidaya Tanaman Kopi

Hama pada Tanaman Kopi

4.  Kutu dompolan (Pseudococcus citri)

Kutu dompolan berbentuk bulat lonjong agak pipih.  Tubuh larva dan dan kutu betina ditutupi oleh lilin dan bersayap.  Satu ekor kutu dompolan dewasa dapat menghasilkan 50 hingga 200 telur.  Setelah 4-5 hari kemudian, telur tersebut akan menetas menjadi nimfa berwarna putih dan dapat menyerang tanaman seperti kutu dewasa. Kutu dompolan menyerang tanaman kopi dengan jalan mengisap cairan pada kuncup bunga, buah kopi muda, ranting, bahkan daun muda.  Akibat serangan hama kutu dompolan, pertumbuhan tanaman kopi terhenti, daun-daun menguning, calon bunga gagal menjadi bunga, dan buah rontok.  Bila buah yang terserang tidak rontok, maka perkembangannya terhambat dan kulit buah keriput sehingga mutu buah rendah.

Kutu dompolan berasosiasi dengan semut.  Kotoran kutu mengandung gula sehingga disukai semut.  Sebaliknya semut menyebarluaskan hama tanaman kopi ini untuk mencarikan tempat baru.  Selain berasosiasi dengan semut, kutu juga menjadi vektor (pembawa) cendawan atau penyakit lainnya misalkan cendawan jelaga. Pengendalian kutu dompolan dapat dilakukan dengan cara:
  1. Secara biologis, yaitu dengan cara melepaskan parasit Angyrus greenii dan Leptomastix abyssinica, predator kumbang Symnus apiciflatus, Symnus roepkei, Cryptolaemus mentrousieri.  Selain melepas musuh alami, juga dengan mengendalikan semut yang suka membawa kutu terutama pada musim kemaru.
  2. Secara mekanis, yaitu dengan cara memangkas bagian tanaman yang terserang hama tanaman kopi yang satu ini, kemudian dibakar.  Selain itu juga dengan cara membuang pohon pelingdung yang disukai oleh hama kutu dompolan seperti Glirisidia maculata.
  3. Secara kimiawi, dengan menyemprotkan insektisida.  Insektisida yang dianjurkan antara lain Anthio 330 EC, Hostathion 40 EC, Nogos 50 EC, Orthene 75 SP, Sevin 85 g, dan Supracide 40 EC dengan dosis sesuai anjuran.

e.  Kutu lamtoro (Ferrisia virgata)

Kutu lamtoro mempunyai cara hidup dan menyerang tanaman hampir sama dengan kutu dompolan.  Kutu lamtoro berwarna putih seperti kutu dompolan.  Pada tubuhnya terdapat benang-benang panjang berwarna putih.  Kutu jantan bersayap dan berwarna coklat.  Pada ujung abdomen terdapat dua helai benang panjang. Kutu lamtoro menyerang tanaman dengan cara mengisap cairan pada bagian tanaman muda  Selain menyerang tanaman kopi, kutu lamtoro juga menyerang tanaman lamtoro.  Oleh karena itu sering disebut sebagai kutu lamtoro.  Tanaman lain yang diserang adalah dadap dan Tephrosia.

Pengendalian kutu lamtoro dilakukan secara terpadu.  Cara biologis dilakukan dengan melepaskan musuh alaminya seperti parasit Leptomastix, nyamuk Dipplesis, predator Scymnus sp. dan Cryptolaemus sp.  Cara pengendalian secara mekanis dan kimiawi sama seperti mengendalikan kutu dompolan.

f.  Kutu hijau (Coccus viridis)

Kutu hijau yang sudah dewasa berbentuk bulat telur dengan panjang 2,5 sampai 5 mm. Tubuh kutu hiijau dilindungi oleh perisai yang agak keras, dan berwarna hijau muda hingga hijau tua.  Kutu hijau mengeluarkan cairan madu sehingga disukai oleh semut. Kutu hijau menyerang tanaman kopi dengan cara mengisap cairan daun dan ranting yang masih hijau sehingga menyebabkan daun menguning dan mengering.  Kutu hijau biasanya menggerombol dan tinggal di permukaan bawah daun, terutama pada tulang daun.

Kutu hijau dikendalikan dengan cara kimiawi dan mekanis.  Caranya sama seperti pengendalian pada kutu dompolan.  Selain itu, cara biologis dengan melepaskan musuh alami, yaitu cendawan Cephalosporium lecanii, Coccophagus bogoriensis, Tetraticcus lecanii, kumbang Coccinella melanophthalmus, dan Orchus jantinus.

Demikianlah beberapa hama yang sering menyerang pada usaha budidaya tanaman kopi. Semoga dapat bermanfaat dan bisa menjadi referensi bagi Anda dalam mengendalikan hama-hama tersebut.